Connect with us
Pln

Jasa Keuangan

Pendanaan Merah Putih Fund Ditarget Mulai Bulan Ini, Siap Bantu Startup Lokal

AVATAR-Media-BUMN

Published

on

Pendanaan Merah Putih Fund

MEDIABUMN.COM, Jakarta – Pendanaan Merah Putih Fund (MPF) dari Kementerian BUMN ditargetkan mulai disalurkan di bulan April 2023.

Sebelumnya pendanaan Merah Putih Fund ini ditaget sudah mulai tersalur di bulan Maret lalu, namun diundur dengan alasan internal yang belum rampung.

Merah Putih Fund adalah perusahaan modal ventura patungan BUMN yang disiapkan untuk menyalurkan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup) asli Indonesia.

Perusahaan ini didesain supaya beroperasi secara professional dan independen dari pengaruh langsung Kementerian BUMN atau pemerintah.

Dalam menjalankan misinya, Merah Putih Fund akan dikelola bersama oleh 5 General Partner (GP) yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures Telkom, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Modal Ventura.

Selanjutnya perusahaan ini akan menyeleksi perusahaan rintisan dengan berbagai syarat dan ketentuan untuk medapatkan pendanaan Merah Putih Fund.

Ketua Project Management Officer (PMO) Merah Putih Fund Eddi Danusaputro mengatakan pendanaan Merah Putih Fund akan segera meluncur dalam waktu dekat.

Ia berharap di bulan April ini pendanaan Merah Putih Fund bisa dimulai untuk membantu perusahaan rintisan Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya.

Namun Eddi belum merinci terkait besaran dana dari program MPF, termasuk calon startup yang dinilai layak untuk mendapatkan pendanaan.

Ia menyatakan, saat ini proses yang masih dilakukan adalah penggalangan dana, sebab perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah keluar sejak pertengahan tahun 2022.

“Kita upayakan April sudah berjalan, tapi mulai investasi saya belum bisa sampaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyampaikan launching program ini bisa tercapai di bulan Maret 2023 ini tapi hingga kini tak juga dimulai.

Untuk bisa dapat suntikan modal dari MPF, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi perusahaan startup, terutama pendirinya harus orang Indonesia dan perusahaannya full beroperasi di Indonesia.

Perusahaan calon penerima modal ini juga harus memiliki potensi pertumbuhan yang kuat sehingga bisa memberikan capital gain.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kalau startup tersebut mau memulai penawaran saham perdana atau go public juga harus dilakukan di Indonesia.

Menurut Erick Merah Putih Fund masuk akan mulai menggalang dana senilai US$ 300 juta (tahap I) dan penggalangan tahap ke-2 juga senilai US$ 300 juta.

Dengan capaian itu, maka diharapkan pada tahun 2024 telah terkumpul dana US$ 600 juta yang akan disalurkan untuk modal memajukan usaha rintisan di Indonesia. []

Continue Reading