Perbankan
Dividen Himbara Tembus Rp64 Triliun, Kemenkeu Full Senyum!
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Dividen Himbara (Himpunan Bank Negara) yang disetorkan ke kas negara tahun ini meningkat drastis hingga 19,3 persen.
Kenaikan dividen Himbara dari laba bersih dan pajak ini sejalan dengan kinerja empat Bank BUMN yang lebih moncer dari tahun-tahun sebelumnya.
Total dividen Himbara yang disalurkan pada pada Triwulan III 2022 mencapai Rp 64 triliun, sementara di periode yang sama 2021 senilai Rp53,6 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kenaikan setoran dividen Himbara ini ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang pada turut mendorong pertumbuhan kredit.
Erick menyatakan pada triwulan III tahun 2022 ini DPK Himbara meningkat 5,7 persen secara tahunan (YoY) dari Rp3.309 triliun menjadi Rp3.499 triliun.
“Pertumbuhan kredit yang disalurkan Bank BUMN ditopang oleh DPK yang juga meningkat, sehingga memberikan dampak positif meski dalam ketidakpastian global yang sedang teradi,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (19/12/2022).
Untuk meningkatkan laba bersih dan dividen Himbara, saat ini berbagai layanan keuangan terus dibenahi guna menunjang kenyamanan para nasabah.
Erick menegaskan, saat ini terjadi perubahan pola transaksi keuangan secara besar-besaran di tengah masyarakat, dari transaksi konvensional menuju platform digital.
Tercatat jumlah transaksi digital yang terjadi sejak tahun 2019 hingga 2022 meroket hingga 400 persen, dari 615 juta menjadi 3 miliar transaksi.
Untuk memenuhi kebutuhan transaksi digital, seluruh bank pelat merah terus melakukan penguatan layanan dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan.
Selain di platform digital, transaksi pada Agen bank – bank BUMN juga tumbuh signifikan 17,6 persen, dari 784 ribu menjadi 923 ribu transaksi.
Kehadiran Agen Bank BUMN ini juga berdampak pada peningkatan inklusi keuangan yang menyasar masyarakat unbankable di seluruh daerah hingga ke pelosok.
Erick Thohir menyatakan, adanya agen Himbara yang tersebar di berbagai wilayah akan membuat masyarakat bisa semakin mudah mendapat akses layanan keuangan.
“Hal ini tak hanya berdampak pada peningkatan inklusi keungan tapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Indonesia,” kata Erick.
Menurutnya, kehadiran BUMN terutama di sektor perbakan harus memberikan manfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Erick menitikberatkan peran Himbara untuk mendukung UMKM karena masih menjadi tulang punggung ekonomi negara dengan penerimaan lowongan kerja yang paling tinggi dibanding segmen usaha lainnya. []