Connect with us
Pln

Perbankan

Dividen Bank Mandiri Tahun 2022 Capai Rp24,7 Triliun

AVATAR-Media-BUMN

Published

on

Dividen Bank Mandiri

MEDIABUMN.COM, Jakarta – Dividen Bank Mandiri tahun 2022 dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan pada Selasa (14/3/2023).

Total dividen Bank Mandiri mencapai Rp24,7 triliun dari total laba bersih secara konsolidasi menembus Rp41,2 triliun.

Pembagian dividen Bank Mandiri ini dilakukan sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023, yang menetapkan 60 persen dari laba bersih 2022 disetor sebagai dividen.

Besarnya dividen yang dibagikan tidak terlepas dari kinerja apik yang ditorehkan Bank Mandiri sepanjang tahun 2022 yang mampu menaikan laba bersih hingga 46,9 persen secara tahunan (YoY).

Selain itu, total dana pihak ketiga (DPK) di Bank BUMN ini juga naik dari Rp1.291,2 triliun (2021) menjadi Rp1.490,8 triliun (2022) atau naik 15,46 persen.

Kemudian dana giro Bank Mandiri naik 31,2 persen, tabungan naik 13,5 persen, dan Rasio CASA bahkan melonjak hingga 77,64 persen atau naik 365 basis poin (bps) secara tahunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan berbagai capaian ini diraih dengan strategi bisnis yang konsisten serta proses optimalisasi digital.

Hasilnya perseroan mampu meningkat pertumbuhan bisnis di berbagai segmen yang berdampak pada besarnya dividen Bank Mandiri di tahun 2022.

Sementara penyaluran kredit di tahu 2022 juga mencapai Rp1.202 triliun atau 14,48 persen, dengan capaian melampaui pertumbuhan kredit secara nasional di angka 11,35 persen.

Darmawan menjelaskan, berdasarkan segmennya kredit Bank Mandiri didominasi korporasi sebesar Rp414 triliun, naik 11,8 persen dari tahun 2021 yaitu Rp370 triliun.

Menurut Darmawan besaran dividen per share Bank Mandiri 2022 kisaran Rp529,34, naik 46,8 persen jika dibandingkan sharea di tahun 2021 yaitu Rp360,64 per lembar saham.

Untuk kas negara, perseroan menyalurkan dana dividen Rp12,84 triliun, sesuai dengan besaran saham Bank Mandiri yang dimiliki negara, yaitu 52 persen.

Selanjutnya, sisa laba bersih Bank Mandiri yaitu 40 persen lagi atau senilai Rp16,46 triliun digunakan sebagai laba ditahan bagi perusahaan.

Darmawan menambahkan, penyetoran dividen ini sebagai kontribusi secara optimal kepada masyarakat dengan mempertimbangkan rencana akselerasi dan ekspansi bisnis ke depan.

Setelah pembagian dividen, Bank Mandiri memastikan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) hingga akhir tahun 2023 masih tetap terjaga di level optimal.

Pihak perseroan juga yakin dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang dijalankan mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. []

Continue Reading