Energi & Tambang
Pemprov NTB Gandeng PLN Percepat Target NZE Lewat 3 Program Hijau
PLN saat ini terus meningkatkan kerja sama dengan semua pihak dalam mengembangkan EBT dan transisi energi. Salah satunya, transisi penggunaan bahan bakar batu bara menuju biomassa untuk tambahan co-firing yang ramah lingkungan.
“Di PLTU Jeranjang, kami sudah menambahkan sekam padi, serbuk gergaji yang cukup tinggi kalorinya. Di PLTU Sumbawa Barat kita juga sudah melakukan uji coba co-firing dengan menggunakan bonggol jagung dan saat ini tengah menyiapkan seluruhnya untuk kontinuitas pemakaiannya,” kata Djarwo.
Djarwo berharap dengan kerja sama dapat terus mempercepat transisi energi serta mendorong pemanfaatan energi yang ramah lingkungan. Di NTB, kata Djarwo, terdapat total daya sebesar 41 Mega Watt (MW) yang sudah merupakan pembangkit energi bersih.
“Program Net Zero Emission ini akan bisa diwujudkan apabila dilakukan transisi dari pembangkit batu bara menjadi pembangkit biomassa. Potensi biomassa di NTB ini cukup besar, itu sebabnya kami juga membutuhkan dukungan pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan transisi energi dari batu bara menjadi biomassa,” ujar Djarwo.
Kolaborasi PLN dengan Pemrov dalam mewujudkan Net Zero Emission juga dengan mendorong percepatan pengembangan kendaraan listrik. Salah satunya dengan menambah dua SPKLU di Hotel Santika dan MVP Coffee Company Grand Natura.
Sejak ekosistem kendaraan listrik di NTB dimulai pada Februari 2021, yang dilanjutkan dengan peresmian SPKLU pertama kali pada Januari 2022, PLN NTB telah membangun lima unit SPKLU yaitu di Kantor Gubernur NTB, Kantor Dinas Perhubungan Prov NTB, Kantor PLN UIW NTB, Kantor PLN ULP Selong, dan SMKN 3 Mataram.
“Pembangunan SPKLU ini merupakan wujud nyata transformasi PLN dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di NTB,” ujarnya. []