Industri
Laba SIG Tahun 2022 Naik 18 Persen, Tembus Rp2,49 Triliun
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Laba SIG di tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan sebesar 18 persen dibandingkan tahun 2021.
Total laba SIG atau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencapai Rp2,499 triliun yang merupakan laba tahun berjalan.
Sementara pendapatan PT SIG tercatat Rp36,379 triliun, beban pokok pendapatan Rp25,701 triliun, dan EBITDA tercatat Rp7,959 triliun.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, laba SIG untuk tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp2,365 triliun.
Menurutnya kenaikan laba SIG 18 persen di tahun 2022 adalah capaian luar biasa karena di tahun 2022 kondisi pasar mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi.
Vita Mahreyni mengatakan, perseroan dapat mengatribusikan laba SIG kepada pemilik entitas induk sebesar 15,5 persen, naik dari Rp2 triliun (2021) menjadi Rp2,365 triliun (2022).
Capaian ini menurutnya tidak terlepas dari prinsip kehatian-hatian yang diterapkan PT SIG dalam menjalankan bisnis agar dapat meraih kinerja positif di tengah kondisi pasar yang semakin menantang.
“Saat ini masih terjadi peningkatan biaya energi dan kondisi pasar tidak menentu, maka sejumlah inisiatif strategis terus kami terapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan,” kata Vita Mahreyni dalam keterangannya yang dikutip Senin (13/3/2023).
Emiten berkode SMGR juga terus mendorong efisiensi melalui operational excellence, optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik.
Sementara Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PT SIG, Andriano Hosny mengatakan pihaknya berhasil mengoptimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran.
Hal itu berdampak pada beban pokok perusahaan yang terkendali di level 2,9 persen, beban usaha diturunkan 5,9 persen dan beban utang berhasil ditekan hingga 21 persen.
Menurut Andriano, pihak perusahaan berupaya mengoptimalkan produksi melalui pemenuhan sumber energi batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO).
Pada struktur investasi, BUMN ini juga melakukan optimalisasi di anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) agar mencapai tata kelola yang efisien.
Sementara untuk piutang dengan jangka jatuh tempo panjang, dijalankan dengan lebih baik agar berdampak pada pemulihan kerugian kredit dan cash recovery.
“Langkah strategis ini akan terus kita jalankan karena terbukti berkontribusi besar pada pencapaian kinerja,” kata dia.
Ia menyebutkan peningkatan margin laba SIG di tahun lalu bisa mencapai 6,5 persen, sementara di 2021 capaiannya 5,6 persen. []