Connect with us
Pln

Perbankan

Dividen BNI Disetor Untuk Negara Rp4,3 Triliun

AVATAR-Media-BUMN

Published

on

Dividen BNI

MEDIABUMN.COM, Jakarta – Dividen BNI atau PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mulai dibagikan kepada para pemilik saham.

Besaran dividen BNI tahun 2022 yang dibagikan ini mencapai Rp7,32 triliun, melonjak drastis dari total dividen tahun buku 2021 sebesar Rp2,72 triliun.

Penyaluran dividen BNI ini dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2022, pada Rabu (15/3/2023) dengan kesepakatan membagi 40 persen dari total laba bersih perseroan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan nilai dividen BNI tahun 2022 per lembar saham menjadi Rp392,78, naik dari tahun 2021 sebesar Rp146.

Jika dirinci, nilai dividen yang disetorkan ke kas negara selaku pemerintah adalah pemilik saham mayoritas 60 persen, maka nilainya Rp4,39 triliun.

“Untuk sisa kepemilikan 40 persen saham public, dividennya sebesar Rp2,92 triliun dan akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya,” kata Royke, Kamis (16/3/2023).

Ia menjelaskan, kenaikan rasio dividen BNI di tahun 2022 disesuaikan dengan kinerja keuangan perusahaan yang terus membaik dengan capaian laba bersih Rp18,3 triliun.

Royke mencontohkan, di tahun lalu BNI mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau CAR pada level 19,3 persen, sehingga perseroan punya kapasitas untuk membagi dividen dengan nilai yang lebih besar.

Dengan capaian itu, Royke optimis di tahun ini dan tahun-tahun mendatang, BNI akan mampu menjaga kinerja positif tersebut secara berkelanjutan.

Menurutnya, tahun 2023 memang diprediksi akan menjadi tahun yang tantangan akibat dampak dari isu geopolitik, perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global.
Namun di tahun ini juga dampak kenaikan harga BBM pada inflasi sudah menurun, dan ekonomi domestik mulai membaik dan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat bagi perbankan.

Agar mencapai target itu, perseroan telah menyusun berbagai rencana bisnis bank untuk menaikkan penyaluran kredit hingga 10 persen, dengan NPL Gross kurang dari 2,5 persen di penghujung 2023.

Hal ini diharapkan mampu memberi dampak positif terhadap profitabilitas perusahaan agar NIM bisa berada di atas 4,8 persen dan ROE di kisaran 15 persen hingga 16 persen.

Royke menegaskan, dalam mencapai sasaran itu, perseroan terus mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem yang beragam untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

“Kita kembangkan berbagai layanan terutama di aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect untuk memenuhi berbaai kebutuhan masyarakat di era digital saat ini,” ungkapnya.

Saat ini infrastruktur teknologi serta inovasi digital di Bank BNI terus digarap secara optimal agar kemampuan transaksionalnya juga membaik.

Bank BUMN ini juga gencar memperluas kerjasama melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse. []

Continue Reading