DESTINASI
ROYAL AMBARRUKMO YOGYAKARTA: Hadirkan Nilai Budaya Tinggi yang Tidak Didapatkan di Hotel Lain
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki sejarah panjang dalam industri perhotelan di Yogyakarta. Dengan bangunan yang memiliki historical tinggi, Hotel yang mengusung konsep Living Museum ini bisa dikatakan sebagai salah satu jendela budaya Yogyakarta.
Bangunan Royal Ambarrukmo Yogyakarta Berdampingan dengan Pendopo Agung yang telah berdiri sejak zaman Sri Sultan Hamengkubowono II (Sekitar Tahun 1792-1812) sehingga menjadi magnet bagi para tamu/grup yang stay maupun meeting di Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Bukan cuma para tamu, Pendopo tersebut pun juga telah memikat daya tarik Presiden Joko Widodo untuk melangsungkan pernikahan putranya yaitu Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pada Desember 2022 silam. Portofolio besar ini tentunya menjadi keunggulan Royal Ambarrukmo dibanding hotel lain di Yogyakarta.
Sehingga masyarakat di Indonesia semakin mengetahui keberadaan Royal Ambarrukmo Yogyakarta sebagai Hotel yang bukan hanya unggul dalam segala layanan maupun fasilitas namun juga sebagai hotel yang masih mengedepankan nilai historical sejarah Yogyakarta yang tinggi.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta sendiri berdiri sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1960 dimana pada saat itu Pemerintah tengah fokus membangun 4 properti hotel salah satunya adalah Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Kepada MediaBUMN, General Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Herman Courbois mengatakan bahwa Royal Ambarrukmo Yogyakarta punya sejarah luar biasa yang tentunya tidak dimiliki hotel lain di Yogyakarta terutama dari sisi budaya.
“Inilah yang menjadi pembeda Royal Ambarrukmo Yogyakarta dengan Hotel lain yaitu nilai budaya. Saya sangat bangga terhadap seluruh tim Royal Ambarrukmo Yogyakarta yang terus mengedepankan nilai-nilai budaya kepada para tamu, sehingga bukan hanya menghadirkan pelayanan dan fasilitas mewah semata seperti pada hotel pada umumnya. Hal ini tentu menjadi keunggulan Royal Ambarrukmo Yogyakarta,” jelas Herman.
Dengan pelayanan yang terbaik dengan mengedepankan nilai budaya, maka tamu pun merasa nyaman. Alhasil para tamu pun selalu berkesan dengan pelayanan yang disuguhkan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
“Belum lagi soal fasilitas, sudah tidak diragukan lagi. Royal Ambarrukmo Yogyakarta menjadi salah satu brand five star hotel dengan fasilitas yang mumpuni yang selalu terdepan dalam urusan perhotelan. Sehingga Royal Ambarrukmo Yogyakarta senantiasa menjadi pilihan favorit para tamu ketika berkunjung ke Yogyakarta,” ujar pria yang telah berkarir di Industri perhotelan nasional lebih dari 27 tahun ini.
Selain keunggulan akan nilai budaya, keunggulan lain dari Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah kamar yang memiliki view langsung ke Gunung Merapi tanpa halangan.
“Melalui balkon kamar yang menghadap merapi dipastikan bisa menikmati pemandangan merapi dengan sangat indah terutama di pagi hari tanpa terhalang oleh bangunan lain,” ujar Herman.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki 247 kamar dengan fasilitas yang sangat lengkap pada masing-masing kamar. Selain itu Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga memiliki 2 Ballroom yang mampu mengakomodir hingga 2.000 orang untuk kegiatan MICE, besar baik itu wedding, konvensi, dan hajatan besar lainnya. Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga memiliki 12 meeting room dan 2 breakout room.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta menjadi favorit untuk menggelar kegiatan MICE di Yogyakarta. Karena Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki banyak pilihan ruangan.
Untuk Wedding Royal Ambarrukmo Yogyakarta menawarkan 4 venue, yaitu di 2 ballroom, Garden maupun yang ingin traditional wedding bisa menggunakan Pendopo.
“Sesuai dengan sejarah Jawa, ada alun-alun, pendopo, paritan, pringgitan, bangunan utama dan balekambang. Balekambang ini sering kali digunakan oleh tamu-tamu VIP,” jelas Herman.
Herman menambahakan jika Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki program yang rutin dilakukan yaitu Pendopo Activities berupa tarian Jawa, Classic, Kontemporer, gamelan, panahan.
“Di Pendopo dan Balekambang kami juga rutin melakukan Patehan / tea ceremony yaitu sebuah paket yang menjadi favorit para tamu baik lokal maupun mancanegara dimana mereka bisa minum teh ala raja,” ungkap Herman.
Selain Patehan, Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga menghadirkan Ladosan Dhahar Kembul Bujana yang merupakan tradisi makan mirip dengan tatanan fine dining.
Konsep makan yang mengadaptasi dari tradisi makan ala bangsawan Kraton Yogyakarta dengan melibatkan beberapa orang untuk memberikan pelayanan secara eksklusif.
Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini memiliki arti jamuan makan bersama dengan pelayanan khusus. Mereka yang melayani jamuan ini khusus mengenakan pakaian tradisional yang identik dengan para abdi dalem asli, untuk wanita dengan mengenakan kemben dan kain jarik, sementara untuk pelayan laki-laki mengenakan busana peranakan, kain jarik, dan blangkon.
Aslinya mereka yang melayani dalam tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini dilakukan oleh para abdi dalem di Kraton Yogyakarta, tanpa mengenakan alas kaki, dan juga mengenakan Samir yang menjadi penanda bahwa Abdi Dalem yang memakainya sedang menjalankan tugas.