Perbankan
Dividen BRI Tahun 2022 Tembus Rp23 Triliun
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Dividen BRI tahun 2022 akan disetorkan kepada para pemilik saham termasuk untuk kas negara dengan nilai fantastis.
Total dividen BRI yang dibagikan pada Senin 13 Maret 2023 mencapai Rp43 triliun, yaitu 85 persen dari laba bersih sepanjang tahun 2022 yakni sebesar Rp51,4 triliun.
Dari pembagian dividen BRI ini, negara mendapatkan jatah Rp23 triliun selaku pemegang saham mayoritas di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yaitu 53,19 persen.
Direktur utama BRI, Sunarso mengatakan sisa dividen BRI sebesar Rp20 triliun akan diberikan kepada para pemegang saham publik.
“Dari total dividen tahun 2022 adalah Rp43 triliun, pembagiannya Rp23 triliun untuk negara dan Rp20 triliun pemegang saham publik,” ujanya dalam Rapat Umum Pemegang Sahm (RUPS) pada Senin (13/3/2023) secara virtual.
Ia menjelaskan, pembagian dividen ini merupakan upaya perusahaan untuk berkontribusi secara maksimal bagi negara dan para pemegang saham.
Menurutnya, dividen Rp43,5 triliun per lembar saham senilai Rp288 yang akan dibagikan berupa dividen interim Rp8,6 triliun tahun 2022 dan sisanya yang akan dibayarkan tinggal Rp34,9 triliun.
Sunarso mengatakan pembagian laba bersih juga menjadi bukti bahwa keuntungan yang didapat perusahaan tetap kembalikan kepada rakyat dan juga pemerintah.
Selanjutnya sisa laba bersih BRI sebesar 15 persen setara Rp7,7 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk mendukung struktur modal BRI yang kuat dan likuiditasnya cukup.
Sunarso menyebut dengan dividen pay out ratio sebesar 85 persen, Bank BUMN ini akan memiliki struktur modal yang kuat serta likuiditas yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis.
Dengan nilai saldo laba ditahan Rp7,7 triliun juga dipastikan dapat mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank di masa mendatang.
“Nantinya BRI akan mampu mempertahankan ratio kecukupan modal yang tetap terjaga di kisaran 20 persen. Jadi kami pastikan hingga dua atau empat 4 tahun ke depan BRI akan tetap tumbuh secara agresif. Karena memiliki kecukupan modal dan likuiditas serta didukung sumber pendapatan baru yang jelas,” tandasnya. []