HIGHLIGHT BUMN
Bank Emas dibentuk, ini Kata Erick Thohir!
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Bank Emas atau Bullion Bank menjadi bagian dari rencana pemerintah yang akan segera diwujudukan pembentukannya.
Dengan kemampuan Indonesia dalam memproduksi emas batangan, penting untuk memasukkan emas tersebut ke dalam neraca lembaga keuangan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan harapannya agar pembentukan Bank Emas dapat dipercepat. Sinergi antara Freeport dan Antam telah memberikan Indonesia cadangan emas yang cukup untuk dijadikan tabungan masyarakat.
“Kebanyakan bahan mentah kita kirim ke luar negeri, tetapi kini kita sudah bisa memprosesnya di dalam negeri,” jelasnya saat ditemui di Avenue on 5 Jakarta.
Lebih lanjut, Kementerian juga akan melakukan diskusi lebih mendalam dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang menunjukkan minat dalam hal ini.
“Kita harus segera duduk bersama dengan BSI, saya berharap ada percepatan dalam proses ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tanpa adanya bullion bank, emas yang diproduksi di Indonesia hanya akan menjadi komoditas perdagangan.
Akibatnya, Indonesia hanya mendapatkan biaya produksi, sementara emas batangan tersebut diekspor ke negara lain seperti Singapura dan tercatat dalam neraca lembaga keuangan mereka.
“Di negara lain seperti Inggris dan Singapura, emas sudah masuk dalam neraca perbankan,” kata Airlangga dalam acara Rakornas Investasi 2024 di Jakarta baru-baru ini.
Produksi emas kini dapat dilakukan di industri smelter Gresik dengan kapasitas 60 ton per tahun. Selain itu, Indonesia juga memiliki stok emas di PT Pegadaian sebanyak 70 ton.
Kapasitas produksi dan penyimpanan ini, menurutnya, menjadi faktor kunci yang mendorong Indonesia untuk memiliki bullion bank sendiri.
“Kami berharap dengan adanya produksi emas, bank emas, dan industri perhiasan, seluruh proses hilirisasi dapat didorong. Selama ini, emas hanya mendapatkan biaya produksi di Surabaya karena bullion bank berada di Singapura.” Tutup Airlangga. []