Asuransi
Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) di SMK Ma’arif NU 1 Purbolinggo: “Meningkatkan Kepedulian Guru untuk Keselamatan Siswa”
MEDIABUMN.COM, Jakarta – Purbolinggo,Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar, puluhan guru dan tenaga pengajar dari SMK Ma’arif NU 1 Purbolinggo mengikuti kegiatan Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) pada hari Rabu 21 November 2024, yang berlangsung dengan penuh semangat.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Sidem Kusridi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dalam menyampaikan edukasi keselamatan lalu lintas kepada siswa. “Saya mengimbau kepada seluruh tenaga pengajar untuk fokus menyimak materi yang disampaikan. Harapannya, pengetahuan yang diperoleh dapat disampaikan secara efektif kepada para siswa, sehingga mereka memiliki kesadaran tinggi dalam berlalu lintas,” ujar Bapak Sidem Kusridi.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Metro, Ibu Nila Febrianty, yang memberikan apresiasi atas partisipasi aktif SMK Ma’arif NU 1 Purbolinggo dalam mendukung upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas, terutama di kalangan pelajar. “Kami sangat mengapresiasi sekolah ini yang proaktif dalam melibatkan tenaga pengajar untuk menjadi agen perubahan dalam hal keselamatan berlalu lintas. Peran guru sangat strategis dalam membangun budaya berlalu lintas yang aman di masyarakat,” ujar Ibu Nila Febrianty.
Kegiatan PPKL ini melibatkan penyampaian materi edukatif terkait aturan berlalu lintas, bahaya pelanggaran lalu lintas, hingga langkah-langkah pencegahan kecelakaan. Melalui program ini, diharapkan guru dapat menjadi role model sekaligus agen edukasi bagi siswa, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang sadar akan pentingnya keselamatan di jalan.
Komitmen SMK Ma’arif NU 1 Purbolinggo bersama PT Jasa Raharja menjadi bukti nyata bahwa edukasi keselamatan lalu lintas harus dimulai dari lingkungan sekolah. Dengan melibatkan guru sebagai penggerak utama, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar dapat ditekan secara signifikan.[]