Asuransi
Kinerja Sehat & On Track! Asuransi Asei Terus Bertransformasi Optimalkan Pertumbuhan Bisnis

MEDIABUMN.COM, Jakarta – Di tengah transformasi bisnis yang tengah digulirkan, Asuransi Asei Indonesia masih tetap solid mencetak kinerja yang mampu terjaga dengan baik. hal ini terlihat dari capaian pada semester I/2023 dimana Asei berhasil mengoptimalkan kinerja bisnis yang sehat dan on track. Penguatan fondasi bisnis yang dilakukan saat ini, ke depannya diharapkan akan mampu melesatkan kinerja perusahaan dari sisi capaian laba yang lebih optimal sejalan dengan penerapan IFRS 17.
Asuransi Asei Indonesia yang akan genap berusia 9 tahun pada Oktober mendatang semakin menunjukan perkembangan dan performa kinerja yang jauh lebih impresif. Meskipun terbilang tidak mudah, perlahan tapi pasti Asei kian menunjukan kepiawaiannya dalam menapaki bisnis yang jauh lebih kompetitif. Dengan struktur keuangan yang jauh lebih kuat dan didukung oleh kekuatan manajemen yang lebih solid, Asei diproyeksikan akan terbang tinggi tumbuh menjadi pemain besar di sektor asuransi keuangan yang sejalan visi perusahaan saat ini.
Secara umum kinerja usaha Asei sepanjang tahun 2022 lalu menunjukkan pertumbuhan yang baik di berbagai sektor. Total Asset tumbuh 6,54%, Total Ekuitas tumbuh 3,26%, Total Premi Bruto tumbuh 30,56%. Begitu pula dengan capaian Semester I/2023 dimana Asei masih mampu memperoleh UW Yield 26,18% (di atas Industri Asuransi Umum dengan UW Yield 15,70%) artinya Asei berhasil mengoptimalkan bisnis yang sehat.
Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan bahwa Asei terus bertekad menjadi yang terdepan sebagai pemain utama pada asuransi ekspor, namun seiring dinamika bisnis yang terjadi, Asei memperluas target bisnisnya menjadi pemain utama pada asuransi keuangan dengan teknologi yang terintegrasi. Dimana hal tersebut sejalan dengan visi Asei yaitu menjadi perusahaan asuransi keuangan yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia melalui layanan terintegrasi berbasis teknologi.
“Kami terus mendorong teknologi yang terintegrasi karena kami juga terintegrasi dengan perusahaan induk (Indonesia Re), Syariah dan tentunya pemanfaatan teknologi yang terintegrasi ini juga mampu menjangkau peningkatan layanan yang jauh lebih baik bagi para nasabah Asei,” papar pria yang biasa dipanggil Dody Dalimunthe.
Meskipun bervisi sebagai pemain utama pada asuransi keuangan, Dody juga menegaskan bahwa manajemen tidak mengesampingkan lini bisnis potensial lainnya. Asei yang juga memiliki lisensi sebagai pemain pada asuransi umum juga bertekad untuk mendorong lini bisnis ini menjadi sumber pertumbuhan yang berkontribusi terhadap laba. “Karena ke depan kami akan terus mengoptimalkan seluruh mesin-mesin pertumbuhan bisnis kami, sehingga Asei memiliki kinerja yang jauh lebih baik dengan perolehan laba sesuai dengan target bisnis,” jelas Dody.
Perolehan laba, imbuhnya, menjadi prioritas Asei ke depan karena hal ini sejalan dengan penerapan IFRS 17 yang merupakan standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh International Financial Reporting System (IFRS) Board yang mengatur perlakuan akuntansi yang disepakati secara internasional untuk kontrak-kontrak asuransi.
Meskipun menjadi sebuah tantangan bagi sejumlah pemain asuransi, namun OJK optimis bahwa IFRS 17 akan berdampak baik terhadap industri asuransi nasional dimana seluruh standar akuntansi keuangan asuransi di Indonesia akan mengacu kepada standar internasional. Dengan demikian suatu industri asuransi bisa memiliki ukuran yang pas dan sehat, bisa memberikan pelayanan terbaik, berkompetisi secara sehat, serta lebih efisien. Besaran laba dan rugi menjadi lebih stabil dan berkurang volatilitasnya dari tahun ke tahun, sebagai dampak perubahan dan deviasi diamortisasi. Sehingga akan ada keseragaman penyajian laporan keuangan membuat laporan keuangan lebih transparan dan lebih dapat diperbandingkan (comparability).