Connect with us
Pln

Asuransi

Asuransi Jiwa Syariah Mengapa Masih Belum Optimal, Ini Penjelasan AASI!

Published

on

Asuransi Jiwa Syariah

MEDIABUMN.COM, Jakarta – Asuransi Jiwa Syariah merupakan salah satu layanan asuransi yang penyalurannya masih cukup rendah.

Secara umum penetrasi berbagai jenis asuransi di Indonesia sejauh ini belum tumbuh optimal.

Untuk mengatasi kebuntuan ini, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) baru saja meluncurkan Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah.

Dokumen Cetak Biru ini merupakan panduan bagi pelaku usaha asuransi untuk melakukan perencanaan strategis agar bisa meningkatkan penetrasi dan memajukan industri Asuransi Jiwa Syariah.

Ketua Umum AASI Tatang Nurhidayat menjelaskan asuransi merupakan salah satu penopang ekonomi bangsa.

Sayangnya jika dibandingkan negara lain, penetrasi layanan Asuransi Jiwa Syariah di tanah air terbilang rendah, bahkan baru mencapai 12 persen.

“Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, tapi masih lebih banyak yang memilih asuransi jiwa konvensional, yaitu 26 persen,” jelasnya.

Tatang Nurhidayat memaparkan, layanan asuransi jiwa syariah telah hadir di Indonesia hampir 30 tahun lalu, tepatnya sejak 1994.

Meski ada perkembangan, namun Tatang mengakui industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama soal literasi bagi masyarakat, saluran distribusi, dan kurang jenis produk yang ditawarkan.

Selain itu, perangkat-perangkat penentu seperti kebijakan dan aturan pemerintah soal asuransi juga masih perlu diperkuat.

“Untuk itu, AASI ingin mendukung kemajuan industri perasuransian dengan meluncurkan Cetak Biru sebagai hasil melakukan pemetaan jalur untuk semua pemangku kepentingan industry,” paparnya.

Tatang menyebutkan ada 3 fokus utama yang harus dijalankan, pertama mengomunikasikan nilai-nilai asuransi dan membangun kepercayaan, kedua meningkatkan dan mengembangkan cara kerja dan ketiga inovasi produk, bisnis, dan distribusi.

Ketiga hal ini menjadi pilar fokus dan penting penting sebagai pondasi untuk memberdayakan industri dan mengatasi kendala yang masih terjadi selama ini.

Sementara Yoga Prasetyo, Taskforce Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah.
Mengatakan, jika perusahaan asuransi telah menjalankan kerangka kerja ini, maka berpotensi menciptakan ekosistem yang baik.

Menurutnya, dokumen cetak biru ini bisa diadopsi secara universal guna mendorong kemakmuran serta perlindungan bagi rakyat Indonesi saat ini dan di masa depan.

“Potensinya akan tetap ada karena setiap orang akan melewati banyak kejadian tak terduga untuk bidang pendidikan, pernikahan, kelahiran anak, pensiun, sakit atau kecelakaan. Maka cetak biru ini harus diterapkan bersama-sama dan saling bahu-membahu memasyarakatkan ekonomi dan keuangan syariah,” tandasnya. []

Continue Reading

Label

Copyright © 2023 MEDIABUMN.COM